Usaha sederhana mengumpulkan kisah - kisah dibalik berita ini ternyata mengungkap banyak hal tentang kesejatian kang AHER dan keluarga.
Akar nasionalisme Indonesia bermula ketika kehidupan yang pluralistik dirasakan tidak adil.
Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara sehingga kita di tuntut untuk lebih mengenal negara - negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Ratusan tahun sebelum masehi perang sudah di pilih sebagai sebuah seni untuk meraih hegemoni dan kejayaan.
Pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat.
Sebagai anggota perserikatan bangsa - bangsa ( PBB ),sewajarnyalah kita mengenal badan dunia ini.
Dengan apa kita membuat orang menjadi tertarik? Dengan budi yang tinggi, kesopanan, ilmu pengetahuan yang luas, kesanggupan menahan hati pada perkara yang belum di sepakati, dengan kecerdasan,kecepatan menarik kesimpulan ,kebagusan sususan kata , kepandaian menjadi perasaan orang, dankesanggupan menenggang.
Buku ini bukan kumpulan cerita atau tulisan ilmiah kaku, melainkan pertemuan - pertemuan kita dengan beragam tokoh - tokoh, seperti Soekarno, Hatta, Agus Salim ,Natsir, Hamka, Umar, Khalid, Ahmad Yasin, Gandhi, Che Guevara, Roosevelt, Soe Hok Gie, Bruce Lee, Hingga Marcus Tullius Cicero, serta berderet manusia yang turut membangun skenario kepemimpinan di Indonesia dan dunia.
Pembumihangusan Kota dan Kampung - Kampung di Bekasi oleh Tentara Sekutu-Inggris, 13 Desember 1945.